Bisnis seluler masih lesu

Grafik penjualan Hand Phone akhir-akhir ini cenderung menurun.Selain kondisi perekonomian yang memang tengah mengalami masa paceklik selepas musim kemarau,di tambah lagi dengan imbas kenaikan nilai tukar Dollar terhadap Rupiah yang berimbas pada kenaikan harga Hand Phone sehingga daya beli masyarakat semakin manurun.
Bukan cuma Hand Phone yang mengalami penurunan angka penjualan,pun sebagian besar pelaku bisnis seluler banyak yang mengeluh dengan berkurangnya omzet penjualan mereka.Rata-rata penurunannya hampir mencapai 50 % dari hari-hari biasanya.Ini dialami sebagian besar outlet-outlet di pantura Indramayu dan sekitarnya.
CLS cell misalnya outlet yang terletak di desa Terisi kecamatan Terisi ini pun berpendapat sama."Untuk penjualan pulsa dan acessories turun hingga 50 %,tapi untungnya sayamasih punya banyak pasien servisan HP .Jadi masih lumayan saya rasa"ujar mas Uus si boss CLS cell.
Sampai kapankah kondisi seperti ini akan terjadi?Semoga jangan terlalu lama,kalo lama-lama APA KATA DUNIA?

indramayu oh indramayu

Indramayu tentunya hampir semua orang tau dengan nama kota kabupaten itu.Indramayu adalah sebuah kabupaten di daerah pantura Jawa Barat yang cukup kaya dengan eset yang berlimpah.Dari tanah yang subur,hutan yang lebat,lautan yang luas belum lagi kandungan buminya yang kaya dengan minyak dan gas.Tapi apa yang terlintas di benak kita bila kita mendengar nama kota Indramayu?
Ada yang menjawab "Indramayu itu Kota Mangga,Kota penghasil buah Mangga".Ada pula yang menjawab "Indramayu itu kan Kota asal lagu-lagu tarling!".Tapi yang paling mengganjal fikiran saya adalah jawaban "ah,kalo Indramayu itukan penghasil cewe-cewe PSK!!!".
Ini realita.Mau tidak mau,suka tidak suka imej seperti itu sudah tertanam di benak sebagian masyarakat luas terutama khalayak dari luar kota Indramayu.Tapi benarkah Indramayu adalah Kota paling banyak meng export cewe-cewe PSK ??

MASJID JAMI' " NURUL HIDAYAH " DESA Kedokan Gabus

Kami atas nama Panitia Pembangunan Masjid Jami'Nurul Hidayah Desa Kedokan sangat prihatin dengan keberadaan bangunan yang sejak tahun dibangunnya 2003 hingga sekarang belum juga kunjung selesai disebabkan terpaku donator yang mengandalkan hasil panen padi musiman. Maka dengan harapan yang besar semoga para Dermawan dan Dermawati bisa bijaksana untuk menyisipkan sebahagian rizqinya sebagai tabungan akhirat nanti. Sehubungan kami masih perlu biaya sebesar Rp.1.228.048.335(dan sekarang baru rampung lebih kurang 50 % )